flags_1

Selasa, 19 Agustus 2014

Nasehat hidup untukku

"Cuma gara-gara ingin dimintai maaf kok
sampai maen santet to pakde..
Mbok yo diomongin baek-baek, mungkin
cuma salah paham.
Kesalah pahaman bisa membuat orang
selembut angin menjadi mengeras sekeras
baja.
Yang namanya orang itu tak bisa luput dari
kesalahan dan lupa. Hanya ilmu maklum
yang bisa mengatasi itu.
Tapi masih banyak orang yang tidak bisa
memaklumi suatu kesalahan atau kelupaan
orang lain yang mungkin membuat kita
jengkel. Hmmmmm sesuatu apapun itu tak
akan pernah sama dengan apa yang kita
pikirkan, terkadang kurang bahkan bisa
lebih.
Jangan suka mencari-cari kesalahan orang
lain, teliti diri sendiri dulu, kalaupun
memang ada orang lain salah sama kita
selama itu tidak kebangeten alias hal
sepele ya dimaklumi saja. Namanya juga
manusia".
Sekilas terlintas dipikiranku nasehat
uwakku dulu buatku, ya memang mungkin
aku dulu seorang yang tempramental,
dikit-dikit santet, dikit-dikit bacok. Ah itu
aku dulu yang menjadi seorang manusia
yang tak mengerti tujuan hidup, "hidup
hanya untuk ngibadah, ngibadah butuh
energi, energi berasal dari makan, buat
makan memerlukan uang, buat dapat uang
memerlukan kerja dan usaha. Semua itu
dilandasi untuk ibadah.
Namun, ketika proses berlangsung banyak
hal-hal yang membuat orang menjadi lupa
dengan tujuannya yang ahirnya
menjadikan masalah untuk dirinya
sendiri". Hmmmm bener kata uwakku itu,
kata-katanya selalu terbukti didunia sosial
yang sedang aku jalani ini. "syukurilah apa-
apa yang kamu dapatkan hari ini dan
seterusnya, terimalah dengan senang hati,
baik itu berupa benda ataupun ucapan
bahkan omongan-omongan tak sedap
yang mungkin malah bisa membuatmu
lebih baik, kalau perlu berterimakasihlah
pada orang yang mengucap omongan tak
sedap buatmu itu". "enjeh yai" dengan
tertunduk aku hanya mampu menjawab
dua kata itu untuk mbah yaiku. Dengan
mengucap BISMILLAH aku akan berusaha
melakukan yang terbaik seperti yang
sudah dinasehatkan oleh uwakku, mbah
yaiku dan guru-guruku yang lain untukku.
Terimakasih Guru-guru hidupku.

0 komentar:

Posting Komentar